Minggu, 16 Juni 2019

STATISTIK INFERENSIAL I



A.    Pengertian
Statistik inferensial mencakup cara-cara penarikan kesimpulan dari suatu populasi berdasarkan sebagian data (sampel).

B.     Macam-macam Statistik Inferesial

            1.      Statistik Parametrik
    Suatu uji yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu (asumsi-asumsi) dari sebaran (distribusi) data populasinya. Statistik parametrik lebih banyak digunakan untuk menganalisis data yang berskala interval dan rasio dengan dilandasi asumsi tertentu seperti normalitas.
            2.      Statistik Non-parametrik
      Suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi normal). Statistik non-parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal atau ordinal. Data berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal.

C.    Sampling
Sampling merupakan bagian dari metodologi statistik yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi untuk diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya. Sampling berguna dalam penarikan kesimpulan yang valid dan dapat dipercaya.
Ada beberapa teknik penarikan sampling, yaitu:

1. Pengambilan Sample Acak Sederhana (Simple Random Sampling), yaitu sebuah proses pengambilan sampel yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel.

2.  Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling), yaitu pengambilan setiap unsur ke k dalam populasi, untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel secara acak hanya dilakukan pada pengambilan awal saja, sementara pengambilan kedua dan seterusnya ditentukan secara sistematis, yaitu menggunakan interval tertentu sebesar k.

3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling), yaitu pengambilan sampel berdasarkan tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut.

4.  Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling), yaitu pengambilan sampel secara berkelompok.

5.  Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling), yaitu pengambilan sampel secara bertingkat, baik bertingkat dua, tiga atau lebih.
6.    Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam memilih sampel.
7.  Snowball Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan wawancara atau korspondensi. Metode ini meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
8.    Accidental Sampling, yaitu pengambilan sampel tanpa sengaja. Teknik ini cocok digunakan dalam penelitian jenis kasus penyakit langka yang sampelnya sulit didapatkan.
9.  Quota Sampling, yaitu pengambilan sampel sebanyak jumlah yang ditentukan oleh peneliti. Teknik ini biasanya digunakan ppada penelitian yang memiliki jumlah sampel terbatas.
10. Teknik Sampel Jenuh, yaitu pengambilan sampel yang menjadikab semua anggota populasi sebagai sampel, dengan syarat anggota populasi yang ada kurang dari 30.
 

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar