A.
Pengertian
Statistik
inferensial mencakup cara-cara penarikan kesimpulan dari suatu populasi
berdasarkan sebagian data (sampel).
B.
Macam-macam
Statistik Inferesial
1.
Statistik Parametrik
Suatu
uji yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu (asumsi-asumsi) dari
sebaran (distribusi) data populasinya. Statistik parametrik lebih banyak digunakan
untuk menganalisis data yang berskala interval dan rasio dengan dilandasi
asumsi tertentu seperti normalitas.
2.
Statistik Non-parametrik
Suatu
uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data
populasinya (belum diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi
normal). Statistik non-parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala
nominal atau ordinal. Data berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal.
C.
Sampling
Sampling
merupakan bagian dari metodologi statistik yang berhubungan dengan pengambilan
sebagian dari populasi untuk diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya
diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi
yang sebenarnya. Sampling berguna dalam penarikan kesimpulan yang valid dan
dapat dipercaya.
Ada beberapa teknik penarikan sampling, yaitu:
Ada beberapa teknik penarikan sampling, yaitu:
1. Pengambilan Sample Acak Sederhana (Simple Random Sampling), yaitu sebuah
proses pengambilan sampel yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan
sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke
dalam sampel.
2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling), yaitu pengambilan
setiap unsur ke k dalam populasi, untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel secara
acak hanya dilakukan pada pengambilan awal saja, sementara pengambilan kedua
dan seterusnya ditentukan secara sistematis, yaitu menggunakan interval
tertentu sebesar k.
3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling), yaitu pengambilan
sampel berdasarkan tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi
kerja pada manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat
bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut.
4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling), yaitu pengambilan
sampel secara berkelompok.
5. Pengambilan
Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage
Sampling), yaitu pengambilan sampel secara bertingkat, baik bertingkat dua,
tiga atau lebih.
6. Purposive
Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan dalam memilih sampel.
7. Snowball
Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan wawancara
atau korspondensi. Metode ini meminta informasi dari sampel pertama untuk
mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus menerus hingga seluruh
kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
8.
Accidental
Sampling, yaitu pengambilan sampel tanpa sengaja. Teknik ini
cocok digunakan dalam penelitian jenis kasus penyakit langka yang sampelnya sulit
didapatkan.
9. Quota
Sampling, yaitu pengambilan sampel sebanyak jumlah yang
ditentukan oleh peneliti. Teknik ini biasanya digunakan ppada penelitian yang
memiliki jumlah sampel terbatas.
10. Teknik Sampel Jenuh, yaitu pengambilan
sampel yang menjadikab semua anggota populasi sebagai sampel, dengan syarat
anggota populasi yang ada kurang dari 30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar